Jadi, sekecil-kecilnya bisnis yang akan anda
jalankan -- tetap saja memerlukan yang namanya perencanaan bisnis. Namun yang
patut diingat adalah, rencana tersebut harus dieksekusi alias di'action'kan.
Apalah artinya sebuah rencana yang matang nan brilian, namun tidak ada tindakan
nyata yang menyertainya. Hal itu sama saja dengan nol besar.
Jadi, yang terbaik adalah merencanakan bisnis itu
penting dan menjalankannya jauh lebih penting.
Bicara soal perencanaan bisnis, dalam kaitannya
dengan bisnis ecommerce (berjualan online) -- ada beberapa hal yang patut
direncanakan sebelum anda 'terjun ke medan pertempuran'. Hal ini penting,
mengingat persaingan bisnis di bidang ini semakin ketat saja dari waktu ke
waktu. Jadi, anda tidak bisa asal action sebelum benar-benar terencana dengan
matang.
Lalu, seperti apakah perencanaan bisnis ecommerce
yang tepat?
Pada dasarnya, konsep
perencanaan bisnis secara umum meliputi: pembangkitan gagasan, penyaringan,
pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis,
pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi. Dengan kata lain,
rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting
dalam bisnis.
Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan
kalau bisnis merupakan KOMERSIALISASI dari sebuah IDE. Semua harus diawali dari
sebuah ide yang benar-benar brilian, matang dan potensial -- kemudian jadikan
itu sebagai lahan berbisnis.
Untuk pembahasan kali ini, mungkin ide yang
digunakan lebih spesifik, yaitu bidang ecommerce. Sebut saja, saat ini anda
ingin membuka toko online dengan konsep dan ide tertentu yang sudah anda
persiapkan. Jadi, anda perlu perencanaan yang matang untuk mengkomersilkan ide
bisnis anda agar menghasilkan konversi yang bagus.
Berikut ini ada 5 hal yang harus anda perhatikan
dalam perencanaan bisnis ecommerce yang akan anda jalankan, antara lain:
1. Modal
Menjalankan bisnis, pasti perlu modal guna
menopang segala hal yang berhubungan dengan bisnis ecommerce anda. Sebut saja
untuk membeli komputer/laptop, biaya internet biaya untuk menyetok barang,
biaya gaji karyawan (kalau ada), biaya promosi, biaya tak terduga dan lain
sebagainy.
Solusi yang bisa anda dapatkan adalah:
- Dengan modal sendiri, anda bisa menjadi
dropshipper atau reseller atau mungkin importir.
Semua
tergantung besaran modal yang anda miliki.
- Bekerja sama dengan investor, dengan sistem
bagi hasil.
- Mengajukan pinjaman
kepada bank.
Ketiga pilihan permodalan di atas bisa anda pilih
sesuai keinginan anda.
Ketika anda sudah menentukan produk yang akan
anda jual, tiba saatnya untuk melakukan riset pasar. Ini kaitannya akan berguna
untuk strategi marketing anda.
- Apakah anda akan berjualan online untuk area
kota, provinsi, nasional atau mungkin
internasional?
- Berapa usia calon pembeli?
- Apakah calon pembeli hanya kalangan tertentu
saja?
- Siapa saja kompetitor anda?
- Apa kelebihan dan
kekurangan kompetitor anda?
- Seperti apa strategi kompetitor anda?
dan lain sebagainya.
Intinya anda harus mengenal karakteristik pasar
yang menjadi target penjualan anda. Kaitannya juga dengan pesaing anda, yang
merupakan kompetitor di pasar yang anda garap.
Kelanjutan dari poin yang ketiga, ketika anda
sudah mengenal karakteristik pasar, tiba saatnya untuk menjalankan strategi
marketing.
Dewasa ini, strategi marketing sudah semakin
berkembang. Ada yang menjalankan strategi hard selling (langsung jualan), ada juga yang soft selling (content
marketing). Kemudian untuk promosi, ada yang dengan berbayar -- ada pula
yang gratisan. Semua kembali lagi kepada budget yang anda miliki.
Saran kami, gunakanlah strategi marketing yang
lebih 'ekstrim dan masiv' ketimbang kompetitor anda. Tujuannya agar anda bisa
memenangkan persaingan.
5. Kelangsungan bisnis di masa mendatang
Ketika semua perencanaan sudah semakin matang,
tiba saatnya untuk melakukan riset tentang kelangsungan bisnis anda di masa yang
akan datang.
Di dunia ecommerce, tren bisnis berubah sangat
cepat. Langkah terbaik yang harus dilakukan adalah, dengan melakukan inovasi
secara terus-menerus.
Anda harus bisa melihat 'kebutuhan pasar' dari
waktu ke waktu. Ingat, 'keinginan pasar' adalah raja dari segala raja. Apabila
'pasar' sedang menginginkan produk yang seperti ini, maka anda harus
meyesuaikan diri -- yakni dengan melakukan inovasi.
Jangan pernah berdiam diri, apalagi melawan
kehendak pasar. Apabila anda melakukan hal tersebut, maka terimalah resikonya
-- seperti yang dialami Nokia (berdiam diri), dan perusahaan taxi konvensional
(melawan kehendak pasar). Keduanya langsung KALAH dalam persaingan!
Jadi, perlu kami tekankan sekali lagi pentingnya
perencanaan dalam bisnis anda. Anda mungkin saja tidak takut dengan kegagalan,
namun alangkah baiknya agar anda meminimalisir kegagalan dengan perencanaan
yang matang. Tujuannya, agar semua yang anda lakukan lebih efektif dan efisien.
No comments:
Post a Comment